Salah satu kegiatan favorit saya setelah menerima bukti terbit buku terjemahan atau editan adalah memeriksa apa saja yang disunting editor in-house. Terkadang ada editor yang mengirimkan catatan koreksi bagi penerjemah atau editor lepasnya. Tapi, jika tidak ada catatan semacam itu, kita masih bisa belajar dari bukti terbit yang diterima.
Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik: (1) Saya jadi tahu gaya yang biasa digunakan suatu penerbit, terutama selingkungnya, tanpa banyak bertanya kepada editor in-house; (2) Saya belajar meluweskan kalimat agar lebih enak dibaca; (3) Saya jadi tahu kekurangan saya dan apa saja yang masih harus dibenahi; (4) Saya semakin menghargai editor yang berupaya menghasilkan buku sebaik mungkin, dengan melakukan pemeriksaan berlapis.
Berikut contoh koreksi yang saya perhatikan setelah menerima bukti terbit.
Contoh 1
Awal: Selama sesaat Gwen merasakan semburan amarah. Betapa teganya perempuan itu menekan seorang anak kecil seperti ini.
Koreksi: Selama sesaat Gwen merasakan semburan amarah. Betapa teganya perempuan itu menekan seorang anak kecil seperti ini.
Akhir: Sesaat Gwen merasakan semburan amarah. Teganya perempuan itu menekan seorang anak kecil seperti ini.