Catatan dari Editor di Pengujung Ramadan


buat blog-2
Salah satu terjemahan nonfiksi saya (bukunya masih digodok di dapur penerbit, jadi judulnya belum bisa disebutkan) disunting Rini Nurul Badariah, editor yang juga teman curhat saya soal penerjemahan. Syukurlah, Rini bersedia menuliskan masukan terhadap terjemahan saya di tengah kesibukannya selama Ramadan. Alhamdulillah, menurutnya secara umum terjemahan saya tidak terlalu merepotkan, namun ada beberapa catatan, terutama masalah keringkasan untuk menghindari kebingungan pembaca.

Catatan semacam ini sangat berharga bagi saya dan mungkin bisa menjadi masukan bagi teman-teman penerjemah. Karena itulah, saya ingin membaginya di blog ini. Catatan aslinya tidak plek seperti ini. Saya menambahkan klasifikasi hanya supaya lebih enak dibaca. Semoga bermanfaat!

MEMINIMALKAN PENGULANGAN

He described his time in this faraway land as a “personal odyssey of the self.”
T: Dia menggambarkan perjalanan ke negeri yang sangat jauh itu sebagai “pengembaraan personal diri”.
S: Dia menggambarkan perjalanan ke negeri yang sangat jauh itu sebagai “pengembaraan personal”.
Cat.  “Personal” saja sudah cukup.

Into Europe, Africa, the Middle East and Asia. And finally into Australia and New Zealand.
T: Menuju Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan Asia. Dan akhirnya menuju Australia dan Selandia Baru.
S: Menuju Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan Asia. Dan akhirnya merambah Australia dan Selandia Baru.

Perhaps searching for just the right piece of wood for a carving or seeking the sanctuary that this surreal place offered to all those who dared to venture this high into the Heavens.
T: Barangkali sedang mencari potongan kayu yang tepat untuk dipahat, atau mencari tempat perlindungan yang ditawarkan tempat tersebut kepada orang-orang yang berani mengembara di dataran tinggi ini menuju Nirwana.
S: Barangkali sedang mencari potongan kayu yang tepat untuk dipahat, atau mencari tempat perlindungan yang ditawarkan kawasan tersebut kepada orang-orang yang berani mengembara di dataran tinggi ini menuju Nirwana.

But you have your work to do.
T: Tapi ada pekerjaan yang harus kaukerjakan.
S: Tapi ada pekerjaan yang harus kaubereskan.

I too have felt the pain you have felt.
T: Aku juga pernah merasakan sakit yang kaurasakan.
S: Aku juga pernah dilanda sakit yang kaurasakan.

Sometimes they would rest in quiet meditation, savoring the gifts that silence brings.
T: Terkadang mereka hanya beristirahat dalam meditasi hening, menikmati berkah yang dibawa keheningan.
S: Terkadang mereka hanya beristirahat dalam meditasi hening, menikmati berkah yang dibawa kesenyapan.

MENYEDERHANAKAN KALIMAT

I will admit that he wasn’t the easiest lawyer to work with.
T: Harus kuakui, Julian bukanlah pengacara termudah yang dapat diajak bekerja sama.
S: Harus kuakui, Julian bukanlah pengacara paling kooperatif.

John, on your deathbed you will never wish you spent more time at the office.
T: John, pada saat sekarat, kau pasti berharap kalau saja tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di kantor.
S: John, pada saat sekarat, kau pasti menyesal terlalu banyak menghabiskan waktu di kantor.

The people for whom I’d written the book loved its message.
T: Orang-orang yang menjadi tujuan saya menulis buku ini menyukai pesan yang disampaikannya.
S: Orang-orang yang dituju buku ini menyukai pesan yang disampaikannya.

I couldn’t even eat a hot dog without getting sick.
T: Aku bahkan tidak bisa makan hot dog tanpa merasa mual.
S: Aku bahkan selalu mual waktu makan hot dog.

I stopped needing to be available to everyone all the time.
T: Aku tak lagi selalu tersedia bagi setiap orang setiap saat.
S: Aku tak lagi mudah dihubungi setiap orang.

The more time I spent with Julian, the more I could see that he was driving himself deeper into the ground.
T: Semakin sering menghabiskan waktu bersamanya, aku melihat Julian semakin dalam menguburkan dirinya.
S: Semakin sering bersamanya, aku melihat Julian semakin dalam menguburkan dirinya.

I lost sight of my dreams when I went to law school and started talking like lawyers were supposed to talk.
T: Mungkin aku melupakan mimpi-mimpiku tatkala menimba ilmu di sekolah hukum dan mulai berbicara sebagaimana seorang pengacara diharapkan berbicara.
S: Mungkin aku melupakan mimpi-mimpiku tatkala menimba ilmu di sekolah hukum dan mulai berbicara sebagaimana mestinya seorang pengacara.

My heart attack was my defining moment, my personal wake-up call, if you will.
T: Serangan jantung yang kualami adalah momen yang menentukan bagiku, “panggilan bangun pagi” pribadiku, jika boleh kusebut demikian.
S: Serangan jantung yang kualami adalah momen yang menentukan bagiku, “pengingat” pribadiku, jika boleh kusebut demikian.

There was even more to Julian’s undoing than a rusty connection to what he did for a living.
T: Ada penyebab lebih besar kehancuran Julian daripada sekadar gaya hidup yang merusak pekerjaannya.
S: Kehancuran Julian disebabkan hal yang lebih besar daripada sekadar gaya hidup yang merusak pekerjaannya.

So if you continue to wage war against the weaker thoughts that might have silently crept into the palace of your mind over the years, eventually they will see that they are unwanted and leave like visitors who know they are not welcome.
T: Jadi, jika kau terus-menerus melawan pemikiran lemah yang barangkali diam-diam telah menyelinap ke dalam istana benakmu selama bertahun-tahun, pada akhirnya pemikiran itu akan melihat bahwa mereka tidak diinginkan dan pergi persis seperti tamu yang tahu mereka tidak diterima.
S: Jadi, jika kau terus-menerus melawan pemikiran lemah yang barangkali diam-diam telah menyelinap ke dalam istana benakmu selama bertahun-tahun, pada akhirnya pemikiran itu akan sadar bahwa mereka tidak diinginkan dan pergi persis seperti tamu yang tahu diri.

If you truly have a heartfelt desire to learn the wisdom of a better way, then it is my duty to help you.
T: “Jika kau benar-benar memiliki keinginan tulus untuk mempelajari kebijaksanaan cara hidup yang lebih baik, maka sudah menjadi kewajibanku untuk membantumu.
S: “Jika kau benar-benar tulus ingin mempelajari kebijaksanaan cara hidup yang lebih baik, maka sudah menjadi kewajibanku untuk membantumu.

On one side of the valley, the snow-capped Himalayas offered their protection.
T: Di satu sisi lembah, terdapat hamparan salju Himalaya yang memberikan perlindungan.
S: Di satu sisi lembah, terhampar salju Himalaya yang memberikan perlindungan.

Without them, you would be stuck on a plateau.
T: Tanpanya, kau tidak akan bergerak ke mana-mana.
S: Tanpanya, kau akan  mandek.

The men, who appeared to number only about ten, wore the same red-robed uniform as Yogi Raman.
T: Kaum prianya, yang rupanya hanya berjumlah sekitar sepuluh orang, mengenakan seragam jubah merah seperti yang dikenakan Yogi Raman.
S: Kaum prianya, yang ternyata hanya sekitar sepuluh orang, berseragam jubah merah seperti yang dikenakan Yogi Raman.

I hope it inspires you to shine brighter than you ever have.
T: Saya harap buku ini menginspirasikan Anda untuk bersinar lebih terang daripada saat ini.
S: Saya harap buku ini menginspirasi Anda untuk bersinar lebih terang daripada saat ini.

If I knew where they could be found, I would be duty-bound to tell you.
T: Kalau saja tahu di mana mereka, aku pasti akan memberitahukannya kepadamu.
S: Kalau saja tahu di mana mereka, aku pasti akan memberitahumu.

He refuses to take no for an answer!
T: Dia tidak mau menerima jawaban tidak!
S: Dia tidak mau ditolak!

Using this little-known information, anyone can easily create a positive, creative mindset within a short period.
T: Dengan menggunakan informasi yang hanya sedikit diketahui ini, setiap orang dengan mudah dapat menciptakan pola pikir yang positif dan kreatif dalam jangka waktu singkat.
S: Dengan menggunakan informasi yang belum populer ini, setiap orang dengan mudah dapat menciptakan pola pikir yang positif dan kreatif dalam jangka waktu singkat.

Genevieve popped her head into my small, elegantly furnished office.
T: Genevieve menyembulkan kepala ke dalam kantorku yang kecil namun diperlengkapi perabotan elegan.
S: Genevieve melongok ke dalam kantorku yang kecil namun diperlengkapi perabotan elegan.

In the distance, Julian could hear gentle voices, soft and soothing to the ear.
T: Di kejauhan, Julian dapat mendengar suara-suara yang lembut, halus, dan menyejukkan di telinga.
S: Di kejauhan, Julian dapat mendengar suara-suara yang lembut, halus, dan menyejukkan.

MEMPERBANYAK DIKSI

Yogi Raman once told me that as a boy he lacked confidence because he was smaller than the other boys his age.
T: Yogi Raman bercerita bahwa sebagai anak laki-laki dia pernah merasa tidak percaya diri karena lebih kecil dari anak laki-laki seusianya.
S: Yogi Raman bercerita bahwa semasa kanak-kanak, dia pernah merasa tidak percaya diri karena lebih kecil dari anak laki-laki seusianya.

And though the man’s hands gave away the fact that he was not young, he radiated such an abundance of youthfulness and vitality.
T: Dan meskipun tangannya menunjukkan fakta bahwa dia tidak lagi muda, sang pengembara memancarkan jiwa muda dan semangat melimpah.
S: Dan meskipun tangannya menunjukkan fakta bahwa dia sudah berumur, sang pengembara memancarkan jiwa muda dan semangat melimpah.

One of this country’s best known trial lawyers throws in the towel, sells all his worldly goods and treks off to India on a spiritual odyssey, only to return as a wise prophet from the Himalayas.
T: Salah satu pengacara terbaik negeri ini melepaskan pekerjaannya, menjual seluruh harta miliknya, lantas pergi ke India dalam pengembaraan spiritual, hanya untuk kembali sebagai nabi yang bijak dari Himalaya.
S: Salah satu pengacara terbaik negeri ini melepaskan pekerjaannya, menjual seluruh harta miliknya, lantas pergi ke India dalam pengembaraan spiritual, hanya untuk kembali sebagai utusan yang bijak dari Himalaya.

Julian then reached into his robe and pulled out a shiny silver locket.
T: Julian merogoh ke dalam jubahnya, lalu mengambil sebuah medalion berwarna perak kemilau.
S: Julian merogoh ke dalam jubahnya, lalu mengambil sebentuk medalion berwarna perak kemilau.

She tried offering him soft words of comfort.
T: Wanita itu berusaha memberikan kata-kata penenang.
S: Wanita itu berusaha mengucapkan kata-kata penenang.

I had a great family, a cozy home and a bustling law practice.
T: Aku memiliki keluarga yang hebat, rumah yang nyaman, dan praktik hukum yang sibuk.
S: Aku memiliki keluarga yang hebat, rumah yang nyaman, dan praktik hukum yang laris.

I was always on the run.
T: Aku selalu berlari ke sana kemari.
S: Aku selalu pontang-panting.

Advertisement

11 thoughts on “Catatan dari Editor di Pengujung Ramadan

  1. Masukan dari editor semacam ini memang sangat berguna ya Mbak. Saya juga dulu pernah jadi editor plus penerjemah. Saat menerjemah kadang diksi-diksi bagus atau rumusan terjemahan yang ciamik kadang terlewat. Berbeda dengan saat menjadi editor dan membaca naskah terjemahan teman, rasanya perspektif lebih segar dan bisa melihatnya dengan lebih jernih lalu mengubahnya lebih baik lagi.

    Terima kasih telah berbagi tulisan yang sangat menarik. Selamat Iedul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.

    Oh iya, untuk kata ‘merogoh’ itu bukankah cukup ‘merogoh jubahnya’ tanpa diikuti ‘ke dalam’?

    Salam. 😉

    1. Sama-sama, terima kasih sudah membacanya. Met Lebaran juga, mohon maaf lahir batin.
      Yap, setuju cukup “merogoh jubahnya”. Ini berarti penerjemah dan editornya sama-sama nggak ngeh hehe 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s