Selain puisi, yang sering membuat saya parno saat menerjemahkan adalah paronomasia alias pun, yaitu permainan kata-kata dengan memanfaatkan kemiripan bunyi dan biasanya bersifat humor.
Setiap penerjemah pasti pernah bertemu pun dalam naskah terjemahannya. Saya sendiri pernah hampir setengah hari memikirkan cara jitu untuk menerjemahkan satu pun. Sebenarnya bisa saja saya menerjemahkan apa adanya, lantas menambahkan catatan kaki atau keterangan yang menjelaskan permainan kata tadi. Tapi jangan-jangan cara begitu malah membingungkan pembaca. Selain itu, sebagai penerjemah rasanya kok saya malas banget menjawab tantangan yang ada.
Kebetulan saat ini saya bertemu pun yang lumayan menguras pikiran saya:
Her mother isn’t supposed to be home. She’s supposed to be away on one of her sojourns or ‘so-johns‘ as Kirby used to call itu when she was little. For weeks, she wondered if this So-John guy was her dad, and if her mother was working up to take her to meet him, when Grace told her that a john was a word for a man who uses a prostitute, and that’s all her mother was.
Ada beberapa hal yang menjadi catatan saya dalam menerjemahkan pun ini. Pertama, “sojourn” bisa dibilang kata yang lumayan sulit buat anak kecil, sehingga Kirby menggunakan “so-john” yang lebih mudah untuk lidahnya. Jadi, saya harus memilih kata yang tidak terlalu sukar, sekaligus tetap menjelaskan artinya, bahwa Rachel, ibu Kirby, kerap bepergian dan menetap di satu tempat untuk sementara.
Kedua, istilah slang “john“, yaitu laki-laki pelanggan tempat prostitusi. Saya bisa menerjemahkan pun ini dengan memakai nama yang berbau lokal, atau mencari istilah lain yang cocok. Sejauh ini, saya tidak menemukan nama Indonesia untuk definisi di atas. Sempat terlintas kata “bandot”, karena kata itu yang paling cocok menggambarkan pria semacam ini. Tapi sayang, setelah mengutak-atik dan bolak-balik mengecek Kamus Rima, saya tidak menemukan istilah bahasa Indonesia yang bunyinya mirip “bandot” untuk menjelaskan sojourn.
Akhirnya, setelah mencari dan merenung (sesekali menjambak rambut), saya menemukan solusi berikut ini:
Mestinya ibunya belum pulang sekarang. Mestinya dia sedang berlanglang atau “belang”, istilah yang sering digunakan Kirby saat masih kecil. Selama berminggu-minggu, dia bertanya-tanya untuk apa Rachel pergi mencari si belang ini, dan apakah Rachel bekerja keras supaya bisa membawa Kirby menemuinya, ketika Grace di sekolah memberitahunya bahwa pria hidung belang adalah istilah umum bagi pria yang suka memakai pelacur, dan seperti itulah ibu Kirby.
Ada beberapa konteks yang terpaksa saya korbankan, seperti menghilangkan penjelasan tentang kemungkinan ayah Kirby. Solusi yang mungkin agak “memaksa”, tapi sejauh ini, cara inilah yang terpikir oleh saya. Saya terbuka dengan segala masukan. Siapa tahu ada solusi yang lebih sederhana daripada ini.
Kalau ada yang ngomong/nulis, “No pun intended!” gimana menerjemahkannya tuh?
Hihi apa ya? Mungkin tergantung konteksnya, kalo santai bisa, “Ini harfiah lho.” 😀