Anwar Holid sempat bertanya di Grup Penerjemah-Editor Buku Facebook tentang sederet.com, salah satu kamus daring (online). Saya sendiri pasti membuka kamus ini kalau sedang menerjemahkan.
Saya jadi ingat, ketika pertama kali terjun sebagai penerjemah pada 2005, saya lebih banyak mengandalkan kamus cetak karena belum berlangganan internet di rumah. Saya sempat mengalami masa-masa berkunjung ke warnet hanya untuk meng-google istilah membingungkan yang saya temukan dalam bahan terjemahan, setelah mencatatnya terlebih dahulu di notes kecil. Hampir setiap hari selama beberapa jam saya duduk di depan komputer warnet, mencatat, lalu kembali ke rumah untuk melanjutkan terjemahan. Syukurlah, berkat kecanggihan teknologi, sekarang saya bisa membuka internet sendiri di rumah, dari ponsel sekalipun.
Berkat perkenalan dengan beberapa editor di penerbit dan Milis Bahtera (milis diskusi mengenai bahasa Indonesia dan penerjemahan), saya mendapat informasi mengenai kamus daring yang sering digunakan penerjemah. Sebenarnya jumlahnya amat banyak, dan kamus yang digunakan antara penerjemah yang satu dan lainnya bisa berbeda-beda. Tapi setelah sekian tahun saya “bergaul” dengan kamus dan internet, hanya beberapa kamus daring yang sering saya buka selagi menerjemahkan atau menyunting.
Kamus ini berisi informasi dari berbagai macam sumber dan bahasa, seperti Inggris, Spanyol, Jerman, Prancis, Italia, China, Portugal, Belanda, Norwegia, Yunani, Arab, Polandia, Turki, dan Rusia. Bisa dibilang ini kamus ekabahasa yang wajib saya buka karena isinya cukup lengkap. Di sini kita tidak hanya mendapat informasi mengenai pengertian suatu kata, tetapi juga idiomnya dan bahkan terjemahannya dalam bahasa Indonesia (tapi tidak semua lema). Kamus ini juga tersedia bagi pemakai Android dan bisa diunduh di Google Play.
2) Kamus Besar Bahasa Indonesia
Mengingat Kamus Besar Bahasa Indonesia cetak lumayan tebal dan berat, kamus ini cukup rutin saya buka. Asyiknya kamus ini, dalam mencari suatu lema kita tidak perlu memasukkan seluruh kata, karena ada opsi “memuat” dan “diawali”. Jadi kalau kita memasukkan kata “logi” dengan opsi “memuat”, akan muncul “biologi”, “ekologi”, “tipologi”, dll. Dulu, sebelum diperkenalkan Kamus Rima oleh Selviya dalam artikelnya di sini, setiap kali bertemu terjemahan sajak berima, saya terpaksa mengerjakannya secara manual, termasuk menyetel opsi “memuat” dalam KBBI daring ini, dan mengurutkan kata demi kata ke bawah demi mencari rima yang pas. Hehe lama banget ya…
3) Sederet.com
Ini kamus yang tadi diceritakan di awal. Bagi saya, kamus ini bermanfaat kalau sedang membutuhkan kamus dwibahasa daring. Tampilannya cukup sederhana. Kamus ini juga tersedia dalam versi mobile. Tapi penerjemah sebaiknya mendahulukan kamus ekabahasa seperti The Free Dictionary di atas, dan baru menggunakan kamus dwibahasa jika perlu mencari padanan istilah.
4) Kateglo
Kateglo muncul sejak tahun 2009 berkat upaya Ivan Lanin, wikipediawan sekaligus admin Milis Bahtera. Kamus ini superlengkap! Intinya, Kateglo menggabungkan kamus, tesaurus, dan glosarium (kateglo) dalam satu tempat sehingga memudahkan kita untuk mencari makna, kata terkait, terjemahan, dll. Dari bahtera, beliau mendapat pelajaran bahwa bahasa adalah konsensus para penggunanya. Maka, selain mengambil sumber dari Pusat Bahasa, Kateglo juga berisi sumbangan para anggota komunitas Bahtera melalui arsip yang selama ini dikumpulkan. Saya pribadi sangat terbantu dengan kamus dan glosariumnya, karena pembagiannya yang sangat rapi menurut bidang-bidang tertentu.
persis mbak, saia juga buka semuanya itu, tapi KBBI paling jarang dibuka.
andalan saia adalah Kateglo, udah cinta mati dah sama kamus satu ini hehe… paling seneng sama fitur ‘Kata Terkait,’ dan paling sedih kalo mogok, kayak kemarin lusa. untungnya setengah hari kemudian sehat lagi…
Aku membuka KBBI daring karena kebiasaan aja, tampilannya cukup ramah buatku. Tapi sebenarnya Kateglo itu lengkap banget, apalagi dengan tampilan barunya. Iyaaa, klo lagi susah dibuka, rasanya gundah gulana hehe, gimanapun itu “senjata” kita… 😀