Belajar dari Bukti Terbit


Salah satu kegiatan favorit saya setelah menerima bukti terbit buku terjemahan atau editan adalah memeriksa apa saja yang disunting editor in-house. Terkadang ada editor yang mengirimkan catatan koreksi bagi penerjemah atau editor lepasnya. Tapi, jika tidak ada catatan semacam itu, kita masih bisa belajar dari bukti terbit yang diterima.

Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik: (1) Saya jadi tahu gaya yang biasa digunakan suatu penerbit, terutama selingkungnya, tanpa banyak bertanya kepada editor in-house; (2) Saya belajar meluweskan kalimat agar lebih enak dibaca; (3) Saya jadi tahu kekurangan saya dan apa saja yang masih harus dibenahi; (4) Saya semakin menghargai editor yang berupaya menghasilkan buku sebaik mungkin, dengan melakukan pemeriksaan berlapis.

Berikut contoh koreksi yang saya perhatikan setelah menerima bukti terbit.

Contoh 1

Awal: Selama sesaat Gwen merasakan semburan amarah. Betapa teganya perempuan itu menekan seorang anak kecil seperti ini.

Koreksi: Selama sesaat Gwen merasakan semburan amarah. Betapa teganya perempuan itu menekan seorang anak kecil seperti ini.

Akhir: Sesaat Gwen merasakan semburan amarah. Teganya perempuan itu menekan seorang anak kecil seperti ini.

Contoh 2

Awal: Kemudian, ia melihat wajah Lucy dibanjiri air mata, matanya menyorot tak waras karena penuh penderitaan, dadanya bergerak naik-turun karena sedu sedan.

Koreksi: Kemudian, ia melihat wajah Lucy dibanjiri air mata, [sorot] matanya menyorot tak waras karena penuh penderitaan, dadanya bergerak naik-turun karena sedu sedan.

Akhir: Kemudian, ia melihat wajah Lucy dibanjiri air mata, sorot matanya tak waras karena penuh penderitaan, dadanya naik-turun karena sedu sedan.

Contoh 3

Awal: Pengantin perempuan dan laki-lakinya masih muda, muncul dari serambi sambil bergandengan tangan, tertawa bahagia karena mereka telah mengamankan kebahagiaan mereka untuk selamanya.

Koreksi: Pengantin perempuan dan laki-lakinya masih muda, muncul dari serambi sambil bergandengan tangan, tertawa bahagia karena mereka telah mengamankan kebahagiaan mereka untuk selamanya.

Akhir: Pengantin perempuan dan laki-lakinya masih muda, muncul dari serambi sambil bergandengan, tertawa bahagia karena telah mengamankan kebahagiaan mereka selamanya.

Contoh 4

Awal: London cerah dan ceria, jalan-jalan dipenuhi oleh hiasan, lampu-lampu berkilau berlatarkan langit yang gelap dan salju yang putih.

Koreksi: London cerah dan ceria, jalan-jalan dipenuhi oleh hiasan, lampu-lampu berkilau berlatarkan langit yang gelap dan salju yang putih.

Akhir: London cerah dan ceria, jalan-jalan dipenuhi oleh hiasan, lampu-lampu berkilau berlatarkan langit gelap dan salju putih.

Saya yakin setiap penerjemah dan penyunting berupaya menghasilkan terjemahan sebaik mungkin. Tapi biasanya editor in-house tetap memeriksanya lagi sebelum dilepas ke pembaca. Karena itu, saat singa mati lagi berdamai, nggak ada salahnya meluangkan waktu membaca sedikit bukti terbit. Insya Allah bermanfaat. 🙂

Advertisement

6 thoughts on “Belajar dari Bukti Terbit

  1. Setuju, sedang berusaha membiasakan baca bukti terbit juga. BTW kalau lihat contoh 4, sepertinya aku bisa tebak buku apa:D
    Terima kasih sudah sharing, Lul:)

    1. Sama-sama, Rin 🙂 Hehe, iya, aku banyak belajar dari buku itu. Masih banyak yang harus kupelajari dalam menyunting agar kalimat semakin efektif.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s