Saya menemukan kalimat ini dalam buku remaja yang sedang saya terjemahkan:
“She’s right,” Tony said. “It’s one thing to act in self-defense, but it’s another thing to kill.”
Bisa saja saya menerjemahkannya seperti ini:
“Dia benar,” kata Tony. “Membela diri adalah suatu hal, tapi membunuh adalah hal lain.”
Dalam www.macmillandictionary.com, penjelasan untuk “it’s one thing to… it’s another/a different thing to…“ (dan frasa sejenis lainnya) adalah: used for comparing two things when the second is much more important, serious, difficult etc than the first. Karena itu, terjemahan di atas sah-sah saja. Tapi, ketika sedang meriset kemungkinan terjemahan kalimat dengan frasa tersebut, saya menemukan banyak sekali variasi. Contohnya:
A: It’s one thing to feel that you are on the right path, but it’s another to think that yours is the only path.
T: Merasa dirimu berada di jalan yang benar itu baik, tapi berpikir jalanmu adalah satu-satunya jalan, adalah hal yang lain lagi.
—Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis; Paulo Coelho, (penerjemah: Rosi L. Simamora)
A: But it was one thing to go after Jo and quite another to find her. She seemed to have disappeared into thin air.
T: Mengejar Jo, mungkin ia masih mampu. Tapi menemukannya? Anak itu seakan-akan lenyap begitu saja.
—Lima Sekawan: Jo Anak Gelandangan; Enid Blyton, (penerjemah: Agus Setiadi)
A: Nobody had thought of that. It was a nuisance. An adventure was one thing—but an adventure without anything to eat was quite another thing. That wouldn’t do at all.
T: Wah—gawat! Tak terpikir hal itu sebelumnya oleh anak-anak. Petualangan sih boleh saja, tapi petualangan tanpa bekal makanan? Nanti dulu!
—Seri Petualangan: Petualangan di Lembah Maut; Enid Blyton, (penerjemah: Agus Setiadi)
Begitu banyak kemungkinan yang tentu saja lebih luwes daripada terjemahan awal saya di atas! Akhirnya, mengingat konteks kalimatnya agak santai, terjemahan saya begini:
“Dia benar,” kata Tony. “Membela diri boleh saja. Tapi kalau membunuh, tidak deh.”
Mungkin ada ide yang lebih baik? Mumpung terjemahannya belum disetorkan… 😀
“Membela diri itu wajar, tetapi membunuh adalah hal yang sama sekali berbeda.”
Kurang nendang ya? hehe…
Saya sering pusing jg klo ketemu kalimat seperti itu…salah satunya:
“But then. . . the design of Heaven was one thing, and quite another was the will of
the man sitting next to her”
akhirnya saya terjemahin jadi “Tetapi lagi-lagi…keinginan Surga sangat berlawanan dari keinginan pria yang duduk tepat di sebelahnya”
rada lame sih, tp karena udah mentok hehe…
Halo mba Linda, iya nih, saya juga suka bingung, makanya kemarin iseng aja googling, dan ketemu beberapa variasi. Ada yang luwes banget, terutama terjemahan buku-buku zaman kecil saya dulu… hehe
Tapi yang kalimat usulan terakhir mba oke juga tuh. Agak dirombak, tapi maksudnya ya begitu. Makasih masukannya 🙂
Kalau bukunya untuk remaja, terjemahan Lulu menurutku sudah tepat. Hanya saja seperti Mbak Linda, aku mengartikan self defense ‘membela diri’.
Ini versiku tapi mungkin terlalu ‘khianat’: “Membela diri memang harus, tapi kan tidak perlu membunuh.”
Semoga tidak jadi pusing:D
Kenapa aku ngetik “mempertahankan diri” ya… haha… siwer
Nggak nambahin pusing kok, usul Rini boleh juga, justru nambah alternatif untuk terjemahanku.^^ Thanks ya
aku sih sering nemu kayak gitu. hihihi. tapi kubiarkan saja, biar mbak2 editor yang mengedit. :p
haiyah… dikau kan editor juga… hihihi
tapi kalau jadi penerjemah, aku memosisikan diri sebagai penerjemah, kalo ikut2an jadi editor, nanti malah pengen ngehapus kalimat yang gak penting. :p
soalnya menurutku sih, semua pilihan di atas itu benar. Jadi gak ada benar ato salah. IMHO.
setuju, na, emang ga ada yang salah dengan contoh-contoh di atas. 🙂
bengong baca blog dan comment2nya..
waaah.. saya sering-sering mampir blog sini ah..
banyak ilmu nya..
boleh yaaaa
*bow*
boleh dong, dhee… ^^ makasih ya udah mampir.
wah postingan ini membantu sekali 🙂 makasih dah berbagi, mb lulu 🙂
alhamdulillah bermanfaat… sama2, no, aku juga makasih retno udah mampir 🙂